Pelajar Berakhlak Mulia Tolak Tawuran

     




Hasil gambar untuk gambar tawuran antar sekolah

      Hai Semua Ferdy Disini 
                  
                  Kali ini saya akan membahas tentang fenomena tawuran yang sekarang lagi marak, sebenarnya apa sih tawuran itu? Nah biar gak bingung langsung simak saja pembahasan saya tentang tawuran. SKUYY:
                        
 1. Pengertian Tawuran Pelajar

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar
                
2. Klasifikasi Tawuran Pelajar

Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.
  • Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
  • Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.
3. Faktor Pendorong Tawuran Pelajar

a. Pengaruh Pergaulan

Di sekolah, ada beberapa kelompok siswa. Ada kelompok orang yang rajin dan cerdas seperti mereka yang selalu juara kelas, anggota OSIS, dan mereka yang selalu mengikuti berbagai perlombaan. Ada kelompok orang yang cerdas namun tidak terlalu ingin mengikuti hiruk pikuk kegiatan sekolah. Mereka biasanya lebih suka bermain game dengan laptopnya atau hanya sekedar bergaul dengan teman-temannya. Yang terakhir, ada kelompok orang yang bisa dikatakan “salah pergaulan”. Mereka biasanya membentuk geng dan suka melanggar peraturan sekolah. Nah, kelompok yang terakhir inilah yang seringkali mengadakan tawuran. Meskipun demikian, ada juga orang dari kelompok itu yang ingin “tobat”. Namun karena tidak diterima di kelompok yang lebih baik, orang tersebut akan kembali ke kelompok gengnya.

b. Gengsi

Gengsi sering menjadi alasan mengapa seseorang ikut tawuran. Orang yang tidak mau ikut tawuran dianggap lemah, penakut, dan akan menjadi bulan-bulanan kelompoknya. Tawuran dianggap sebagai ajang eksistensi dan gagah-gagahan.

c. Pengaruh Lingkungan Urban

Lingkungan urban di Indonesia yang terdapat banyak kemiskinan dan padatnya penduduk membuatnya rentan akan aksi kejahatan dan kekerasan. Lingkungan yang keras seperti inilah yang menginspirasi para pelaku tawuran karena hal seperti itu dianggap sudah biasa terjadi. Bahkan tawuran ada yang terjadi di kalangan orang dewasa seperti antar RT, antar geng, atau antar kelurahan.

d. Ketegasan Pihak Sekolah dan Pemerintah

Sekolah dan pemerintah juga turut berperan untuk mencegah terjadinya tawuran. Seperti melarang keluyuran di luar sekolah saat masih beratribut sekolah. Setelah pulang sekolah, para siswa yang terlibat tawuran biasanya tidak langsung pulang ke rumah walaupun hanya untuk sekedar berganti pakaian. Tetapi mereka langsung ke “posko geng”nya untuk mengumpulkan “pasukan”. Pembiaran anak dibawah umur untuk membawa kendaraan bermotor dan lemahnya upaya pencegahan pembolosan juga merupakan faktor pendukung terjadinya tawuran.

e. Minuman Keras

Memang cukup aneh bila ditemukan anak dibawah umur sudah minum minuman keras. Yang harus dipertanyakan darimana minuman tersebut didapat? Apakah penjual minuman keras tidak mengerti aturan pembatasan usia atau hanya semata-mata untuk mencari uang? Saat dalam kondisi mabuk, siswa bisa saja tanpa sadar menuju ke “markas geng” sekolah lain dan mengejek/menantang mereka sehingga terjadilah tawuran.

f. Pengaruh Keluarga

Ketika anggota gengnya terlibat karena pengaruh lingkungan, para pemimpinnya biasanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Mungkin keluarganya broken atau ayahnya menjadi anggota geng/ormas anarkis. Maka dari itulah dia mencari perhatian dengan menjadi ketua geng yang sering sekali memprovokasi aksi tawuran.

g. Tumbuhnya Jiwa Premanisme

Mental sebagian siswa yang ingin tampil keren, punya banyak uang, tapi tidak perlu kerja juga menjadi penyebab terjadinya tawuran. Mereka biasanya suka memalak siswa yang lemah. Nah, ketika siswa yang dipalah tersebut ternyata merupakan anggota geng lain, siswa tersebut pasti akan melapor ke ketuanya sehingga terjadilah tawuran.

h. Kurangnya Perhatian dari Guru

Guru biasanya hanya memperhatikan mereka yang pintar dan mengabaikan mereka yang kurang pintar. Padahal kemampuan setiap siswa berbeda-beda. Seharusnya yang kurang pintar ini dibimbing dan dicari tahu bakatnya kemudian disalurkan ke ekstrakurikuler yang tepat, supaya siswa ini juga punya prestasi di sekolah. Proses ini seharusnya dilakukan sejak mereka masih menjadi siswa baru karena mereka belum mengenal satu sama lain. Jika tidak diperhatikan, mereka akan mencari perhatian lain dengan berkumpul dengan “sesama” mereka. Inilah cikal bakal munculnya geng dan terutama tawuran.

i. Sejarah Hubungan Antar Sekolah

Ada beberapa sekolah yang punya hubungan yang buruk dengan sekolah lainnya. Bukan guru/kepala sekolahnya, tetapi para siswanya. Mereka saling mempunyai sentimen negatif terhadap sekolah tertentu. Akibatnya ketika mereka bertemu (misalnya dalam sebuah perlombaan), sangat rentan terjadi tawuran. Sama halnya seperti tawuran antar suporter sepak bola. Apalagi jika dipicu dengan yel-yel yang menyinggung sekolah lain.

4. Dampak Tawuran Pelajar

a. Kerusakan tempat tawuran / material
Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor dsb.

b. Rusaknya citra baik sekolah
Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik itu kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.

c. Adanya korban jiwa
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti batu, clurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.

d. Dampak psikis
Contohnya keresahan masyarakat dan traumatik. Keresahan masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatik bisa dialami oleh masyarakat yang ada di lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi berhadapan dengan kelompok pelajar.


5. Upaya Dalam Penanggulangan Tawuran Pelajar

  1. Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period (topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa sedang gencar dialami, sehingga perilaku mereka mudah menyimpang. Maka pelajar itu sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, seperti mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, belajar, dan sebaginya.
  2. Keluarga :
  • Pengasuhan anak secara baik, penuh kasih sayang, disiplin, membedakan hal baik dan buruk, bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
  • Menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat sehingga membuat anak betah dirumah dan selalu rindu ingin pulang ke rumah.
  • Meluangkan waktu untuk bersama dengan keluarga
  • Memperkuat nilai moral dan beragama pada individu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari.
  • Melakukan pengawasan anak dalam menonton film yang berisi tindak kekerasan dan melakukan pemilahan permainan video games yang cocok dengan usianya
  1. Sekolah
  • Mengadakan kurikulum pendidikan yang baik dan bisa mengembangkan potensi anak dalam berpikir, berestetika dan berkeyakina terhadap Tuhan.
  • Adanya ruang atau lapangan olahraga di setiap sekolah, selain untuk kegiatan olahraga juga untuk penyaluran agresivitas pelajar.
  • Menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu , bersama- sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus dan bisa juga mengadakan acara pertandingan atau kesenian diantara sekolah- sekolah.
  1. Aparat kepolisian juga dapat melakukan kegiatan penyuluhan disekolah- sekolah mengenai dampak dan upaya yang perlu dilakukan agar dapat menanggulangi tawuran. dan ikut andil dalam menanggulangi tawuran seperti melakukan penempatan petugas didaerah rawan guna untuk pemantauan terhadap tawuran, juga melakukan razia pada pelajar yang membawa senjata tajam.
  2. Pemerintah berperan menghapuskan tayangan berbaru kekerasan yang merajalela di layar kaca. Sudah tugas negara untuk menjaga mental rakyatnya dari informasi media massa yang merusak.

                     Demikian pembahasan artikel ini , semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca yang telah mengunjungi blog ini saya ucapkan terimakasih

sumber referensi :

https://www.intipesan.com/sp-19470/



333


Komentar

  1. Materi ok ...lanjut kreasi berikutnya

    BalasHapus
  2. Semisal saya tidak niat ikut tawuran tapi di ajak gimana? Ajak bersifat paksaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya ada beberapa tips atau cara yang dapat dilakukan jika kakak diajak tawuran
      1. Ingat kembali tujuan kakak itu bersekolah itu untuk menuntut ilmu,bukan untuk tawuran ataupun melakukan tindakan yang merusak masa depan kakak
      2. Ingat lagi kasihanilah orang tua kakak yang telah lelah bekerja untuk memenuhi perlengkapan sekolah kakak. Hargailah kerja keras mereka dengan tidak ikut kegiatan tersebut
      3. Usahakan kakak untuk berteman dengan teman yang baik agar kakak tidak mengikuti kegiatan tawuran
      4. Nasihati teman kakak yang mengajak kakak untuk tawuran
      5. Apabila tidak menurut atau bahkan memaksa kakak, tolak ajakan tersebut dengan tolakan yang halus, jika kakak dipaksa tolak dengan tegas ajakan tersebut dan laporkan ajakan tersebut kepada orang tua atau guru yang bersangkutan.

      Mungkin ini saja yang saya bisa sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon maaf saya akhiri
      Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu

      Hapus
    2. Lalu kak kalau orang tua dan guru menindak i tidak sesuai apa yang di inginkan? Terus kalau lapor ke ortu atau guru pasti di ancam gimana kak?

      Hapus
    3. Kalau saya kak apabila orang tua atau guru tidak sesuai dengan keinginan kita, kita bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib seperti polisi. Tetapi jika orang tua atau guru tersebut tidak sesuai maka coba bangun suasana kekeluargaan yang ada di keluarga kakak atau dengan guru kakak sehingga timbul rasa sayang menyayangi diantara mereka dan kakak

      Hapus
  3. Berapa kali tawuran terjadi selama 1 tahun terakhir min 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer