AWAL MULA BANGKITNYA BANGSA

NAMA            : ANUGERAH FERDY PRAYOGA

KELAS           : XII MIPA 2

MAPEL           : PPKN

TANGGAL     : SENIN, 11 JANUARI 2021


KEGIATAN 3

Sejarah Kebangkitan Nasional Dan Sumpah Pemuda




         Hai semua Ferdy disini, dan kali ini saya akan memberikan artikel tentang sejarah kebangkitan nasional dan sumpah pemuda bagi kalian wahai pembaca setia. Perhatikan gambar diatas, apakah kalian tahu maksud dari gambar diatas ?? Gambar diatas menunjukkan dua peristiwa penting dalam sejarah Negara Indonesia terbentuk tanpa perlu berlama-lama lagi langsung kita simak saja pembahasannya

A.  Sejarah Kebangkitan Nasional

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20, di mana rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya  Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli. Latar belakang munculnya gerakan ini adalah Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan. Kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit. Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.

Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika. Paham-paham baru tersebut seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme. Munculnya gerakan Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme. Gerakan-gerakan ini muncul karena kebangkitan nasional di Asia pada masa itu. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.

Awal mula kebangkitan nasional di tandai dengan munculnya organisasi bernama Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dengan adanya hal ini membangkitkan semangat para kaum muda untuk terus berjuang memperoleh kemerdekaan dan pada akhirnya para kaum muda mengadakan sumpah pemuda.

Sejarah Sumpah Pemuda

     Sumpah Pemuda diawali dengan pergerakan di daerah dengan mendirikan organisasi yang bersifat kedaerahan. Konflik yang terjadi dengan penjajah bersifat lokal bukan nasional.

Berikut sekilas sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928:

 1. 1915-1924: Berdirinya organisasi lokal misal Tri Koro Darmo yang kemudian                menjadi Jong Java pada 1915, Jong Soematranen Bond pada 1917, dan Jong                     Islamieten  Bond pada 1924.

 2. 1926: Kongres Pemuda I berhasil dilaksanakan dengan berdirinya Perhimpoenan             Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi lintas primordial dengan                 anggotanya dari seluruh Indonesia.

 3. 1928: Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga rapat di gedung berbeda atas                prakarsa PPPI. Rapat pada 28 Oktober 1928 melahirkan Sumpah Pemuda yang                awalnya diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Sebelum kongres ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah. Indonesia Raya kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda adalah rumusan hasil yang dicapai para peserta Kongres Pemuda II. Berikut rumusan hasil dan teks Sumpah Pemuda:

Poetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda Indonesia

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia.

Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:

Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

                                          


Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.

Mengeloearkan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannja:
Kemajoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan dan Kepandoean
Dan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.

Kandungan isi Sumpah Pemuda dan keberhasilan Kongres Pemuda II mendapat reaksi negatif dari penjajah. Mereka melakukan memberi ruang kelompok yang masih membela daerahnya masing-masing, untuk memecah semangat persatuan.

Penjajah juga menerbitkan pengumuman persatuan Indonesia tidak mungkin karena tiap daerah memiliki ciri dan entitas masing-masing. Pemuda Indonesia tentunya tidak gentar menghadapi serangan tersebut.

Sutejo menjelaskan, organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan justru melebur sebagai perwujudan Sumpah Pemuda dan hasil Kongres Pemuda II. Peleburan ini dilakukan pada tanggal 31 Desember 1930 pukul 12 malam.

Organisasi yang melebur adalah Jong Java, Perhimpunan Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, dan Pemoeda Soematra yang awalnya bernama Jong Sumatranen Bond. Peleburan organisasi tersebut menjadi Perkoempoelan Indonesia Moeda.

Menurut Sutejo, sejak Sumpah Pemuda terjadi pemerdekaan simbolik dan mental dengan menyatakan kecintaan pada Indonesia. Istilah Hindia Belanda tak lagi digunakan dalam perjuangan bangsa.

Selanjutnya, sejarah mencatat perjuangan memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan untuk Indonesia. Konflik antara pejuang dan penjajah tidak lagi bersifat lokal.

 

          Baik sekian pembahasan mimin kali ini mengenai  Kebanagkitan Nasional dan Sumpah Pemuda. Apabila ada saran atauupun kritik jangan sungkan tulis di kolom komentar ya. See you in the next time bye

 


Komentar

Postingan Populer